Imam mahdi

Menafsirkan alquran dengan panduan Ai Chatgpt hingga sebab lahirnya sebuah mazhab

 Tafsir kan ayat Al-Baqarah 151 dari sisi sebagai orang yang membacakan ayat kepada pendengar 4/4 ChatGPT mengatakan: ChatGPT Dalam tafsir ayat Al-Baqarah 151 dari perspektif seseorang yang membacakan ayat kepada pendengar, ayat ini dapat dipahami sebagai penekanan pada pentingnya peran “Rasul” atau seseorang yang membawa dan menyampaikan ajaran kepada orang lain. Ayat tersebut berbunyi: “Sebagaimana (Kami telah mengutus) seorang Rasul dari kalangan kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu, menyucikan kamu, dan mengajarkan kamu Kitab dan Hikmah, serta mengajarkan kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah : 151) Dari sudut pandang orang yang membacakan ayat ini, bermaksud mencerminkan tugas Rasul yang menyampaikan dan menjelaskan ayat-ayat Allah kepada pendengarnya. Pembaca berperan sebagai penghubung antara wahyu yang tertulis dengan makna dan pengajaran yang sampai ke hati para pendengar. Proses ini mencakup: Membacakan Ayat : Pembaca bertindak seperti Rasul yang m...

Berita Besar ( Pemimpin Telah Datang )



Berita Besar(annaba)
ﻣﺗﻧﻜﺎﻣﻤﺍﺭﻴﺛﻛ ﻣﻜﻟ ﻦﻳﺑﻳﺎﻧﻟﻮﺴﺮ ﻢﻜﺀﺂﺠ ﺩﻗ ﺏﺗﻛﻟﺍ ﻝﻫﺍﺂﻴ
ﷲﺍﻥﻣ ﻤﻜﺀﺎﺟ ﺩﻗ ﻩﺭﻳﺛﻛ ﻥﻋﺍﻭﻓﻌﻴﻭ ﺐﺘﻜﻠﺍﻥﻣﻥﻭﻔﺧﺘ
١٩ ﺓﺪﺌﺂﻣﻟﺍ. ﻥﻳﺑﻣﺐﺗﻛﻭﺭﻭﻧ


“ Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul kami, menjelaskan (syariat kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) Rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan , “ Tidak datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan”, sesungguhnya telah datang kepadamu seorang pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”



Segala puji dan kemuliaan hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang setiap saat memberi dan mengatur umat-Nya bagi makhluk-Nya (hamba-Nya) dengan tanpa kecuali apapun. Semoga kita semua diberi kesehatan dan keselamatan sehingga kita semua dapat kesempatan menuju kepada yang lebih baik. Rasulullah pun berkehendak agar kita semua lebih baik dari pada hari kemarin.


Demikian pula shalawat beriring salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW dimana telah membawa kita semua dari alam gelap gulita (jahiliyah) kepada yang alam terang benderang (kebenaran). Untuk kesekian kalinya dalam berita besar ini saya mengajak kepada semua saudaraku baik yang didalam negeri ataupun diluar Nusantara Republik Indonesia tercinta ini yang telah dapat menerima berita besar ini semoga dapat mengingat dan merenungkan kembali akan kejadian demi kejadian (peristiwa) yang dialami saudara-saudara kita baik dari Aceh Darussalam (NAD) dengan gelombang sunaminya yang membawa korban hingga ratusan ribu jiwa, dikepulauan Nias dengan gempa buminya, dikepulauan madura dengan angin putting beliungnya dan kebakaran di sana sini begitu pula teror bom dan sebagainya.

Dengan demikian sepertinya lengkaplah suda dari empat unsur air, api, tanah, dan angin untuk memporakporandakan sebagian daerah tempat tinggal saudara kita baik di luar maupun di dalam negeri.


Maka untuk itu marilah kita kembalikan kepada Allah. Dimana yang namanya Allah itu adalah utusannya yang akan datang kepada kita semua ialah pemimpin yang dari kamu (dari kalanganmu) yang akan mengumandangkan ayat-ayat Tuhan dengan jelas karena beliaulah yang akan mengembalikan semua kejadian ini kepada Al Qur’an disebabkan Al Qur’an yang akan menjelaskan segala sesuatu bukan sesuatu menjelaskan Al Qur’an baik ilmu syarat, bayan, mantik ataupun nahu

(Qs, 12:111).

“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota sebelum dia mengutus di Ibu Kota itu seorang utusan (Rasul) yang membacakan ayat-ayat kami kepada mereka dan tidaklah kami membinasakan kota-kota melainkan penduduknya melakukan kedzaliman.” (Qs 28:59).


Melakukan kedzaliman adalah mengingkari (meragukan) dengan apa yang didatangkan oleh Tuhan melalui Utusannya. Dan Allah SWT tidak susah menurunkan sesuatu kepada kita semua baik berupa rezki ataupun anugerah, bencana bahkan seorang Utusan (Rasul, Khalifah, Imam, Pemimpin) sekalipun untuk kesejahteraan umatnya sampai-sampai Tuhan menegaskan kepada kita semua sesuai dengan firmannya:


“Kami tidak mengutus seorang Rasul pun melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka…….” (Qs 14:4)

Dan untuk menyatakan bahwa kalam Tuhan itu pasti maka Tuhan menegaskan kepada kita semua tentang datangnya seorang Utusan yang bunyinya :


“Hai Golongan jin dan manusia apakah ada yang datang kepadamu seorang Utusan (Rasul) dari golongan mu sendiri yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat ku dan memberi peringatan kepadamu tentang pertemuanmu dengan hari ini….” (Qs 6 130)


Kedatang Utusan tersebut sudah dibarengin dengan berbagai tanda itupun bagi orang yang beriman (percaya) yang dapat menjadikan semua jadi pelajaran tentang apa yang diperumpamakan Tuhan dalam alam semesta ini termasuk muculnya bintang Ahmad (mas) tiga tahun yang lewat dan datangnya gerhana matahari dan bulan yang terjadi satu bulan secara bersamaan yaitu Oktober 2005, munculnya fenomena renkarnasi Budha di Nepal (india) dan Patung Bunda Maria mengeluarkan air mata darah (Italia) beberapa waktu lalu.Diharapkan kita semua akan menyambut gembira atas datangnya Utusan tersebut dan menerima dengan apa yang didatangkan oleh Tuhan sehingga kita tidak membatasi ilmu dan kuasa Tuhan seperti dalam Al Qur’an Tuhan mengatakan :


“Sesungguhnya telah datang yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan tetapi senantiasa kamu ragu dengan apa yang dibawakannya kepadamu sehingga ketika ia wafat kamu mengatakan : Allah tidak akan mengutus seorang Rasulpun setelahnya. Demikianlah Allah menyesatkan orang yang melampaui batas dan ragu-ragu” (Qs 40:34).


Padahhal Tuhan mendatangkan Utusan (penyeru, saksi, ,khalifah, pemimpin, dsb) itu atas dari pada permintaan kita sendiri dapat saya contohkan kalaulah bangsa Indonesia 80% mukmin maka sehari semalam kita berdoa dalam surah fatihah ayat 6 dan 7 sebanyak 5 kali yang wajib yaitu tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang engkau beri nikmat atas mereka. Dengan demikian tentulah Tuhan mengabulkan permintaan hambanya, dikarenakan Allah senantiasa mengabulkan do’a atas orang mukmin tersebut. Namun apakah kita ketika pengabulan itu dilaksanakan mau menerimanya dengan sepenuh hati?, dengan didatangkan-Nya orang (penyeru, ulama, khalifah, pemimpin) tersebut yang mungkin saja tidak sesuai dengan hawa nafsu kita atau kita katakan saja Ia ummi (bodoh) atau hal lain yang mungkin tidak bisa kamu terima. Namun yang pasti Ia akan menjelaskan kepadamu ayat-ayat Tuhan dengan jelas dan terang.


Bahkan mungkinkah umat Islam akan percaya dengan Al Qur’an yang akan dibacakan dengan jelas dan terang atau bahkan kita akan mengatakan ?!.

.“Dan apabila dibacakan dihadapan mereka ayat-ayat kami yang terang, niscaya kamu akan melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu, hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat kami dihadapan mereka……” (Qs 22: 72),
Atau mungkin saja kita mengambil sikap yang seperti ini !.,


“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami mereka berkata ini adalah dongengan orang-orang dahuhlu kala” ( Qs 68: 15)


.Yang kami harapkan saudara tidak menjadi orang yang berkata demikian. Dan satu hal yang perlu kami sampaikan bahwa Semua manusia itu adalah khalifah dan diantara khalifah ada yang dilebihkan dari yang lain, dan itu hanya satu orang, namun dari satu orang inilah nanti akan terpancar kepada yang lain dan dari yang lain akan terpancar kepada yang lain pula dan seterusnya dan itulah kekuasaan Tuhan yang motivasinya adalah berdirinya agama yang sebenarnya.

Seuntai Sabda Rasulullah SAW yaitu “seratus tahun sekali Allah akan menurunkan Mujjadid baru, dimana mujjadid adalah orang yang akan membawakan keislaman sepertiaku ini”. Ini artinya yang terjadi pada Rasulullah SAW kemungkinan besar akan terjadi pula kepada mujjadid tersebut bisa-bisa terusir dari tempat tinggalnya atau mungkin lebih parah dari hal tersebut dapat kita lihat bersama tentang perjalanan beberapa imam dan ahli sufi terdahulu apakah itu syeikh Abdurrauf Singkil (Aceh), imam syafii, hanafi, maliki dan seterusnya yang mereka semua mendapatkan tantangan dalam mendirikan agama Allah ini.


﴾٧ ﻣﻮﺮﻟﺍ﴿ ﻥﻮﻠﻔﻏ ﻤﻫ ﺓﺮﺧﻻﺍ ﻥﻋ ﻤﻫﻮ ﺎﻴﻧﺪﻟﺍ ﺓﻮﻴﺣﻟﺍ ﻥﻣ ﺍﺭﻫﺎﻈ ﻥﻮﻤﻠﻌﻴ


“Mereka hanya mengetahui yang zhahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.

”Begitu pula sekarang ini akan kami kabarkan kedatangan pemimpin itu, namun apakah saudara-saudara sekalian mau untuk mendatanginya atau malah memungkirinya. Dan perlu untuk diterangkan bahwa


“Muhammad adalah utusan Allah yang bukan bapak dari seorang laki-laki diantara kamu dialah Rasulullah kunci dari segala pembawa berita (Nabi)” (Qs 33: 40).


Pada jasadnya bisa saja sipolan bin polan apakah itu Muhammad bin Abdullah, Abu bakar, utsman, umar, ali, imam ghazali, hanafi, syafii dan seterusnya, namun pada bathiniah mereka adalah pesuruh Allah pembawa berita (Nabi) dan penerus risalah ketuhanan. Sehingga tidak ada jalan bagi manusia untuk kepada Allah melainkan mendatangi Utusannya dan pemimpin yang dari kamu yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Tuhan dengan terang dan jelas.


Dan pemimpin telah datang yang i Beliau berasal dari negeri Asia Tenggara tepatnya Indonesia Timur, Propinsi Sumatera Utara Drs Syeikh Al Akhi Al Mukarram Muhammad Zubir Amir Al Kholidi Jum’atul Jabir.

2. KEKAFIRAN (Keingkaran)


ﺍﻭﺭﻔﻜ ﻥﻳﺬﻟﺍ ﻻﺍ ﷲﺍ ﺖﻳﺍ ﻲﻔﻞﺪﺎﺠﻳ ﺎﻤ .ﺩﻼﺒﻠﺍ ﻰﻔ ﻣﻬﺑﻠﻘﺗ ﻚﺭﺮﻐﻴ ﻼﻔ


“Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu” (Qs 40:4)


Disini akan kami jelaskan kepada saudara-saudara sekalian bahwa yang dimaksudkan oleh Allah itu sudah sangat jelas, dimana sebenar-benar orang kafir itu adalah orang yang mendebat ayat-ayat Allah. Artinya sekarang coba kamu singkirkan sejenak pemikiran kolot (tua) yang selama ini kamu katakan bahwa orang kafir itu adalah orang diluar Islam atau yang sering kamu katakan Amerika, Australi Rusia dan sebagainya, yang pada akhirnya kamu menjadi berbuat anarkis terhadap suatu kaum. Teror-teror yang belakangan ini sangat marak dimedia informasi yang kebanyakan dilakukan oleh oknum yang katanya orang Islam, sangat membuat keadaan menjadi kacau dan resah, dan ini disebabkan oleh ajaran Islam yang sebenarnya belum sampai (baligh) kepada seluruh manusia. Dan ajaran Islam yang sebenarnya mengatakan bahwa kekafiran (keingkaran) itu telah berada didalam jiwa tiap-tiap orang tidak terkecuali orang yang mengatakan dirinya Islam itu sendiri, dikarenakan ketika sampai (baligh) kepadanya ayat-ayat Allah (Al Qur’an) yang disampaikan melalui perantaraan seseorang kebanyakan kamu mendebat bahkan mungkin kamu ingin membunuhnya. Disinilah letak kekafiran tiap-tiap manusia seketika itu juga tidak perduli apakah itu kamu katanya Islam atau bukan Islam yang ketika kamu mengingkarinya maka pastilah (otomatis) kamulah yang kafir itu.


Bukan saya salahkan pendapatmu tentang kafir itu adalah orang diluar Islam, namun dengan ayat tersebut diatas sangat jelas dan sangat terperinci lagi tentang kekafiran itu sebenarnya, disinilah kita butuh sebuah pemahaman tentang manakah Islam yang sebenarnya (hakikat) Islam, dan mana yang kafir, munafik, setan, bahkan perumpamaan binatang sekalipun oleh Allah, jika kamu orang yang mau berpikir dan mengetahui.


Pada maujudnya (dzohir) mungkin tubuh itu adalah manusia namun pada sifatnya (Bathiniah) kamu telah memakai yang namanya diluar manusia itu, sehingga kamu sendiri tidak menyadari bahwa kamu sudah keluar dari iman dan Islam, dan itulah hari kiamat (hari didirikannya kebenaran) yang dalam satu riwayat mengatakan bahwa ketika hari itu tiba kamu tidak sadar bahwa ketika itu iman sudah keluar dari dirimu.Keterangan ini akan saya perkuat dengan kalam yang berbunyi:


“ Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada malaikat,” sujudlah kamu kepada adam “,maka sujudlah mereka kecuali iblis ‘,ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang kafir” (Qs 2:34).


Dan tindakan Bom bunuh diri yang diterapkan beberapa waktu lalu oleh sekelompok kaum itu adalah tindakan bodoh dan tindakan orang yang tidak mengetahui jihad yang sebenar-benar jihad.


Bagi Allah amat mudah dalam menentukan siapa yang kafir dan siapa yang beriman, siapa yang pantas masuk surga dan siapa yang pantas masuk neraka, nah sekarang keterangan ayat-ayat Allah ini telah sampai kepada saudara, apakah itu langsung atau perantaraan kertas ini. Namun kami tanyakan kepada saudara apakah saudara mau mempercayainya atau sebaliknya?, itu saya kembalikan kepada saudara sekalian. Tapi ingat!.. kekafiran, kemunafikan, dan sebagainya telah berdiri didalam diri saudara ketika saudara mengingkari keterangan dan ayat-ayat Allah.


﴾٥٣ ﻑﺍﺮﻋﻷﺍ﴿ﺎﻨﺑﺭ ﻞﺳﺭ ﺖﺋﺎﺟ ﺪﻗ ﻞﺒﻗ ﻦﻣ ﻩﻮﺴﻧ ﻥﻳﺬﻟﺍ ﻝﻮﻘﻳ ﻪﻠﻳﻭﺄﺗ ﻲﺗﺄﻳ ﻣﻮﻳ ﻪﻠﻳﻭﺄﺘ ﻻﺍ ﻥﻭﺮﻈﻧﻳ ﻞﻫﺍﻭﺮﺴﺧ ﺪﻗ ﻞﻤﻌﻧ ﺎﻨﻛ ﻱﺬﻠﺍ ﺮﻴﻏ ﻞﻤﻌﻨﻓ ﺩﺭﻧ ﻭﺍ ﺎﻨﻟﺍﻮﻌﻔﺸﻴﻓ ﺀﺎﻌﻔﺷ ﻦﻣ ﺎﻨﻠ ﻞﻬﻓ ﻖﺤﻠﺍﺎﺑﻥﻮﺮﺘﻔﻳ ﺍﻮﻧﺎﻛ ﺎﻣ ﻤﻬﻨﻋ ﻞﺿﻭ ﻤﻬﺴﻔﻧﺍ“


Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (datangnya kebenaran pemberitaan) Al-Qur`an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Qu`an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya, sebelum itu (dulu) sungguhlah telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang haq, maka adakah bagi kami pemberi syafa’at yang akan memberi syafa’at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (dipalingkan) sehingga kami ber’amal yang lain dari yang pernah kami ‘amalkan?. Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan”.


Bagi siapa saja yang menyebarkan dan memperbanyak Lembaran Berita Besar ini sebanyak-banyaknya sesungguhnya Allah akan memberikan kepadanya syafa’at di dunia sebagai cerminan di Akhirat dan begitu pula sebaliknya maka janji Allah kepada yang menentang dan mengingkari Berita Besar ini adalah azab yang sangat pedih yang tidak pernah didapatnya dari kaum-kaum terdahulu (sebelumnya).

Al Jabir

Komentar